Apa itu Syiah?
Dalam rangka pengembangan suatu keilmuan yang mendasari tentang adanya syiah maka perlu mengkaji terlebih dahulu apa itu syiah, untuk itu, pembicaraan seputar syiah tidak hanya dari mulut ke mulut saja, melainkan dari sumber yang jelas; baik itu dari buku maupun dari internet yang sudah barang tentu internet itu mempunyai otoritas terpercaya. Hari jum’at adalah hari dimana saya mengajar kemuhammadiyahan di SMA Muhammadiyah Kota Tegal, pada awal permulaannya bab yang dibahas adalah “perkembangan alam pikiran Islam” yang kurang lebih di dalamnya membahas seputar madzhab dan aliran. Kemudian dalam pembelajarannya saya memakai system diskusi dan Tanya jawab. Nah, dalam aliran itu muncul di poin pertama adalah syiah, tentu syiah dikalangan masyarakat bukan sesuatu yang aneh, khususnya siswa; hal demikian terjadi karena banyak media yang memberitakan tentang syiah; atau lewat mulut ke mulut bisa juga terjadi, yang kemudian faktanya diketahui bahwa syiah adalah Islam garis keras. Tapi apakah benar demikian? Apa itu syiah? Sebenarnya siapa itu syiah? Bagaimana sejarah kelahirannya? Siapa Pendiri Syiah itu? Kenapa syiah lebih memuliakan sahabat Ali ketimbang sahabat Nabi yang lainnya, yang bahkan menuhankan Sayyidina Ali? Begitu kurang lebih siswa bertanya kepada saya…! Baiklah saya akan menjawab apa yang telah siswa lontarkan, walaupun sebenarnya sudah saya jelaskan akan tetapi saya melihat ketidakpuasaan dalam diri mereka.

Sebelum menjelaskan syiah perlu diketahui perbedaan antara madzhab dan aliran. Madzhab adalah haluan atau aliran mengenai hukum fikih yang menjadi ikutan umat Islam (dikenal empat madzhab, yaitu madzhab Hanafi, Hambali, Maliki, dan Syafii). Aliran hampir sama dengan kata sekte tetapi digunakan lebih luas. Missal : Islam aliran Ahmadiyah, Budha aliran Mahayana dan Theraveda. Sekte adalah kelompok orang yang mempunyai kepercayaan atau pandangan agama yang sama, yang berbeda dari agama yang lazim diterima oleh para penganut agama. Kata sekte lebih banyak digunakan dikalangan gereja. Missal: sekte ortodoks, sekte anglikan, sekte presbiter. Lalu Muhammadiyah dimana? Muhammadiyah adalah bagian dari golongan yang lebih mengacu pada organisasi masyarakat.

Apa itu syiah? Sebenarnya siapa itu syiah? Bagaimana sejarah kelahirannya? Siapa Pendiri Syiah itu? Kenapa syiah lebih memuliakan sahabat Ali ketimbang sahabat Nabi yang lainnya, yang bahkan menuhankan Sayyidina Ali?

Syiah menurut etimologi bahasa arab bermakna pembela dan pengikut seseorang, selain itu juga bermakna setiap kaum yang berkumpul diatas suatu perkara. (Tahdzibul Lughah, 3/61 karya Azhari dan Taajul Arus, 5/405, karya Az-Zabidi).

Adapun menurut terminologi syariat, syiah bermakna mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib lebih utama dari seluruh sahabat dan lebih berhak untuk menjadi khalifah kaum muslimin, begitu pula sepeninggal beliau (Al-Fishal Fil Milali Wal Ahwa Wan Nihal karya Ibnu Hazm).
Bagaimana sejarah kelahirannya? Siapa Pendiri Syiah itu?

Syiah mulai muncul setelah pembunuhan khalifah Utsman bin ‘Affan. Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Umar, masa-masa awal kekhalifahan Utsman yaitu pada masa tahun-tahun awal jabatannya, Umat islam bersatu, tidak ada perselisihan. Kemudian pada akhir kekhalifahan Utsman terjadilah berbagai peristiwa yang mengakibatkan timbulnya perpecahan, muncullah kelompok pembuat fitnah dan kezhaliman, mereka membunuh Utsman, sehingga setelah itu umat islam pun berpecah-belah.

Pemberontakan dimulai dari sejumlah orang yang tidak sependapat dengan kebijakan khalifah Utsman dan lalu meluas ke kota-kota besar Islam termasuk Kota Madinah. Pemberontakan itu mengakibatkan Utsman terbunuh. Maka menyebabkan pecahnya persatuan Umat Islam. Golongan yang tidak puas dengan Utsman kemudian mengangkat Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah. Adapun golongan yang menuntut pembunuh Utsman mengikuti Mu’awaiyah bin Abu Sofyan. Permusuhan itu terus berlanjut hingga akhirnya khalifah Ali mengalami kelemahan dan kalah serta terbunuh. Kelompok Mu’awiyah (yang menuntut pengadilan atas pembunuhan Utsman) tampil memimpin masyarakat Islam dan biasa dikenal dengan Daulah Bani Umayah.

Pada masa kekhalifahan Ali juga muncul golongan syiah akan tetapi mereka menyembunyikan pemahaman mereka, mereka tidak menampakkannya kepada Ali dan para pengikutnya. Sekali lagi bahwa Syiah, yaitu kaum yang mengagungkan Sayyidina Ali, mereka tidak mengakui khalifah Rasyidin yang lain seperti khalifah Sayyidina Abu Bakar, khalifah Sayyidina Umar, dan khalifah Sayyidina Utsman bahkan membencinya. Menurut Abdullah bin Saba’, Khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman telah mengambil alih kedudukan tersebut. Dalam Majmu’ Fatawa, 4/435, Abdullah bin Shaba menampakkan sikap ekstrem di dalam memuliakan Ali, dengan suatu slogan bahwa Ali yang berhak menjadi imam (khalifah) dan ia adalah seorang yang ma’shum (terjaga dari segala dosa).

Keyakinan itu berkembang terus-menerus dari waktu ke waktu, sampai kepada menuhankan Ali bin Abi Thalib. Ali yang mengetahui sikap berlebihan tersebut kemudian memerangi bahkan membakar mereka yang tidak mau bertaubat, sebagian dari mereka melarikan diri.

Abdullah bin Saba’, sang pendiri agama Syi’ah ini, adalah seorang agen Yahudi yang penuh makar lagi buruk. Ia disusupkan di tengah-tengah umat Islam oleh orang-orang Yahudi untuk merusak tatanan agama dan masyarakat muslim. Awal kemunculannya adalah akhir masa kepemimpinan Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan. Kemudian berlanjut di masa kepemimpinan Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib. Dengan kedok keislaman, semangat amar ma’ruf nahi mungkar, dan bertopengkan tanassuk (giat beribadah), ia kemas berbagai misi jahatnya. Tak hanya aqidah sesat (bahkan kufur) yang ia tebarkan di tengah-tengah umat, gerakan provokasi massa pun dilakukannya untuk menggulingkan Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan. Akibatnya, sang Khalifah terbunuh dalam keadaan terzalimi. Akibatnya pula, silang pendapat diantara para sahabat pun terjadi. (Lihat Minhajus Sunnah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, 8/479, Syarh Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah Ibnu Abil ‘Izz hlm. 490, dan Kitab At-Tauhid karya Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hlm. 123).

Rafidhah pasti Syi’ah, sedangkan Syi’ah belum tentu Rafidhah. Karena tidak semua Syi’ah membenci Abu Bakr dan ‘Umar sebagaimana keadaan Syi’ah Zaidiyyah, sekte syiah yang paling ringan kesalahannya. (Disusun dari dari berbagai sumber, di antaranya kitab Al-Furqon Bainal Haq Wal Batil tulisan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, judul bahasa indonesia “Membedah Firqoh Sesat” penerbit Al-Qowam).

Lalu bagaimana sikap Muhammadiyah terhadap Syiah?
Syi’ah hanya menerima hadis dari jalur Ahlul Bait, ini berakibat ribuan hadis shahih –walaupun diriwayatkan Bukhari Muslim- ditolak oleh Syi’ah. Dengan demikian, banyak sekali perbedaan antara Syi’ah dan Ahlussunnah baik masalah Aqidah, Ibadah, Munakahat, dan lain-lainnya.

Sikap tersebut hendaknya menjadi pedoman bagi warga Muhammadiyah khususnya dan umat Islam pada umumnya, sehingga dengan demikian kita bersikap waspada terhadap ajaran dan doktrin Syi’ah yang memang sangat berbeda dengan faham Ahlussunnah yang banyak dianut oleh mayoritas umat Islam Indonesia.

Di samping itu, realitas, fakta dan kenyataan menunjukkan pada kita bahwa di mana suatu negara ada Syi’ah hampir dapat dipastikan terjadi konflik horizontal. Hal tersebut tentu harus menjadi perhatian kita semua jika ingin negara kesatuan Republik Indonesia tetap utuh dan ukhuwah Islamiyah tetap terjaga.

Bibliography
Muslim.Or.Id, R., 2012. Sejarah Kemunculan Syi’ah. [Online]
Available at: https://muslim.or.id/8770-sejarah-kemunculan-syi.html
[Accessed Saturday February 2016].
Pencerah, R. S., 2013. Sikap Resmi Muhammadiyah Terhadap Ajaran Syi’ah. [Online]
Available at: http://sangpencerah.com/2013/10/sikap-resmi-muhammadiyah-terhadap.html
[Accessed Saturday February 2016].
Wicaksono, A., 2012. Dalam Konteks Keagamaan, apa perbedaan dari: Mazhab, Sekte, Aliran, dan Golongan?. [Online]
Available at: www.khalayak.portalbahasa.com
[Accessed Saturday February 2016].

0 Komentar untuk : Apa itu syiah?