Ketika aku mengajar di SMA (terutama kelas XII) ku tanamkan kepada mereka sikap yang mau mendengarkan, sikap yang mau memahami, sikap yang kritis sehingga nantinya mereka semua lah yang menjadikan generasi ilmuwan masa depan di bidangnya masing-masing. Semua itu tidak terlepas dari yang namanya proses, siswaku mau belajar, mau menambah wawasan dan mengembangkan suatu keilmuan yang sedang menjadi bahan diskusi dengan harapan mencapai suatu titik temu kebenaran yang diterima. 

Aku selalu memberikan pemahaman pada siswaku, kalian lah penerusnya, kalian mesti meniru berpikir cerdas ala orang barat, selalu saja logika menjadi dan kecerdasan berpikir kritis mampu menemukan atau paling tidak mengembangkan suatu temuan, tapi sayang kalian semua wahai siswaku hanya percaya dan percaya, semua dalam al-qur'an memang sudah ada dan kalian harus menggalinya, makanya Qur'an bukan hanya sebagai bahan bacaan saja, dapat pahala lalu selesai, coba memahami artinya, memahami tafsirnya, lalu apa yang harus kalian lakukan, bedakan mana ranah berpikir mana ranah mutlak perintah tuhan yang tidak boleh di tolak (wajib dilaksanakan). Masa-masa SMA biasanya rasa penasarannya tinggi, coba penasaran pada sesuatu yang penting bagi pengembangan diri, tidak cukup hanya mengedepankan style saja. Bagi aku orang keren adalah orang yang kritis.

Tapi aku sedih melihat siswa yang senang dengan atributnya saja, aku SMA loh, lah kamu SMP, apalagi kamu baru SD dsb. Coba berpikir apa yang sudah kamu punya? apakah kamu sudah cukup bangga dengan keadaanmu saat ini? apakah kamu sudah merasa pintar? jawabannya hanya kalian yang tahu. Siswaku pun sering mengeluh, sulit pak? aku bilang; wajar yang namanya orang belajar menemukan hal sulit itu biasa, yang penting fokus dan semangat kalau masih kurang paham dan jelas kamu bisa menanyakan berkali-kali pada gurumu, jangan malu, ku bilang.

Tapi itu tadi, orang nggak mau proses tahu-tahunya pengin sukses, emangnya kesuksesan mudahnya seperti membalikan telapak tangan? proses hargai dulu, masalah sulit dan mudah itu adalah pengalaman selama belajar. sayangnya banyak yang kurang perhatian dan mendengarkan sehingga pikiran siswa selalu terbayang, kapan istirahat, kapan ke main, kapan gurunya nggak ada. Hasilnya apa? ya melamun, kalau nggak melamun siswa tipe begini biasanya tidur.

Aku kasihan pada siswa sudah bayar mahal-mahal sekolah cuma main saja, nggak serius. Coba ingat-ingat lagi tujuan kalian sekolah itu apa?
0 Komentar untuk : Hargai Proses Lalu Kamu Pantas Sukses